Abdullah bin Salam: Dari Pendeta Yahudi Menjadi Sahabat Nabi ﷺ

Abdullah bin Salam, yang sebelumnya dikenal dengan nama Al-Husayn, adalah seorang pendeta Yahudi terkemuka di Madinah (Yatsrib). Ia berasal dari suku Banu Qaynuqa dan dikenal karena kedalaman ilmunya dalam Taurat. Sebagai seorang rabbi, ia dihormati oleh komunitas Yahudi dan memiliki posisi yang tinggi di masyarakat. Kehidupannya penuh dengan ibadah, studi, dan pengabdian kepada komunitasnya
Ketika Nabi Muhammad ﷺ hijrah ke Madinah, Abdullah bin Salam merasa yakin bahwa beliau adalah nabi yang dijanjikan dalam kitab-kitab sebelumnya. Ia memutuskan untuk menguji kebenaran ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh seorang nabi. Setelah mendengar jawaban yang memuaskan, Abdullah mengucapkan syahadat dan memeluk Islam. Keputusan ini bukan hanya perubahan keyakinan pribadi, tetapi juga menginspirasi keluarganya untuk mengikuti jejaknya.
Setelah memeluk Islam, Abdullah bin Salam menjadi salah satu sahabat yang paling dihormati oleh Nabi Muhammad ﷺ. Ia dikenal karena ketekunan dalam beribadah, mengajar, dan menyebarkan ajaran Islam. Ia sering terlihat di masjid, memimpin majelis ilmu, dan menjadi teladan bagi sahabat lainnya.
Meskipun banyak orang Yahudi yang menentang keputusannya, Abdullah tetap teguh dalam keyakinannya. Ia menunjukkan bahwa ketaatan kepada Allah dan mengikuti kebenaran lebih penting daripada tekanan sosial atau tradisi. Keberaniannya menjadi contoh bagaimana seseorang dapat tetap teguh dalam iman meskipun menghadapi tantangan besar.
Kisah Abdullah bin Salam mengajarkan kita tentang pentingnya mencari kebenaran, keberanian dalam mengambil keputusan, dan ketulusan dalam beragama. Keberaniannya untuk mengikuti kebenaran meskipun harus meninggalkan tradisi lama menjadi teladan bagi kita semua. Semoga kisahnya menginspirasi kita untuk selalu bersikap kritis, jujur, dan berani dalam menegakkan kebenaran.
Sumber :
Wikipedia – Abdullah ibn Salam
IslamOnline – Abdullah ibn Salam