JIWA TENANG DENGAN IBADAH

Dalam kehidupan yang sering dipenuhi dengan tekanan dan kegelisahan, umat Muslim diajak untuk menemukan ketenangan batin melalui ibadah. Tidak hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, ibadah juga difungsikan sebagai “obat” untuk kegelisahan jiwa akibat hiruk-pikuk dunia. Dalam Islam, kembali kepada Allah adalah kunci utama untuk menemukan ketenangan hakiki .

Ibadah seperti shalat, zikir, puasa, membaca Al-Qur’an, dan berkumpul dengan orang soleh tidak semata merupakan ritual ritmis. Justru, ibadah tersebut memberi efek psikologis positif. Shalat khusyu’ misalnya, tak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi gerakan seperti ruku’ dan sujud juga membantu meningkatkan aliran oksigen ke otak  yang turut mendukung kesehatan fisik dan ketenangan psikologis.

Zikir kepada Allah adalah salah satu sarana utama untuk menenangkan jiwa. Ketika hati selalu dipenuhi dengan ingatan akan kebesaran-Nya, jiwa menjadi lebih pasrah dan jauh dari kerusakan batin. Ini sesuai dengan firman Allah: “orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah…” (QS. Ar-Ra’d 28)

Selain shalat wajib, amalan sunnah seperti tahajud dan zikir sebelum tidur juga sangat dianjurkan karena membawa ketentraman dan menghindarkan manusia dari dosa. Rasulullah SAW bersabda bahwa qiyamul lail mendekatkan diri kepada Allah, menghapus kejahatan, serta mencegah penyakit berdatangan . Demikian pula, puasa

menjadi “penjaga” diri, yang tidak hanya melatih pengendalian hawa nafsu tetapi juga mendatangkan cinta Allah dan menghindarkan dari neraka .

Membaca Al-Qur’an bukan hanya memperkuat ketaqwaan, tapi juga menenangkan jiwa yang gelisah. Al-Qur’an digambarkan sebagai “penyejuk hati”, cahaya bagi dada, dan penyingkap duka . Begitu pula, bergaul dengan orang-orang saleh bisa menenangkan hati melalui nasihat dan aura ketakwaan mereka, yang membuat siapa saja yang bergabung terdorong untuk semakin dekat dengan Allah .

Sumber :

https://dalamislam.com/info-islami/jiwa-tenang-dalam-islam