PENTINGNYA KEIKHLASAN DALAM SELURUH AMAL IBADAH

Keikhlasan merupakan inti dari seluruh amal ibadah dalam Islam. Allah menekankan bahwa tujuan utama setiap ibadah adalah untuk mengikhlaskan diri hanya kepada-Nya. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus..." (Al-Bayyinah/98:5)
Ayat ini menegaskan bahwa segala amal, baik berupa ibadah ritual maupun perbuatan sehari-hari, harus didasari oleh niat yang murni karena Allah, bukan untuk menunjukkan diri di hadapan ma nusia atau mencari pujian
.
Keikhlasan menjadi syarat diterimanya amal ibadah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa amalan hati, seperti mencintai Allah dan Rasul-Nya, bertawakal kepada Allah, dan mengikhlaskan seluruh ibadah hanya kepada-Nya, adalah pokok dari agama Islam. Ibnul Qayyim menambahkan bahwa niat adalah ruh dari amal, sedangkan anggota badan adalah jasadnya. Jika ruh terpisah dari jasad, maka amal itu menjadi tidak bernilai di sisi Allah. Dengan demikian, keikhlasan bukan hanya soal niat semata, tetapi menjadi inti dari seluruh amal yang dilakukan.
Keikhlasan juga memengaruhi kualitas amal. Amal yang sedikit namun dilakukan dengan tulus ikhlas karena Allah dapat mendapatkan pahala yang besar. Sebaliknya, amal yang banyak tetapi dilakukan untuk riya’ atau pamer di hadapan manusia akan sia-sia dan tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa keikhlasan menjadi penentu utama diterimanya ibadah, bukan kuantitas atau besarnya amal.
Selain itu, keikhlasan mendorong seseorang untuk konsisten dan istiqamah dalam beribadah. Ketika seorang Muslim melakukan amal dengan niat yang tulus, ia akan mampu menghadapi berbagai godaan dan kesulitan tanpa kehilangan semangat. Keikhlasan membuat setiap tindakan, baik yang tampak kecil maupun besar, memiliki nilai spiritual yang tinggi di mata Allah, sekaligus membentuk karakter yang kuat dan sabar.
Oleh karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk selalu memurnikan niat dalam setiap amal ibadah, menghindari riya’, sum’ah, dan segala bentuk kesyirikan. Dengan menjaga keikhlasan, setiap amal akan diterima dan mendatangkan keridhaan Allah, sekaligus menjadi sarana peningkatan kualitas iman dan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari. Keikhlasan bukan hanya menyempurnakan ibadah, tetapi juga memperkuat hubungan hamba dengan Pencipta-Nya.
Sumber :
https://almanhaj.or.id/10672-pentingnya-keikhlasan-dalam-seluruh-amal-ibadah-2.html