SA’AD BIN ABI WAQQASH: PEMANAH PERTAMA DALAM ISLAM DAN PEJUANG PENAKLUK PERSIA
Sa’ad bin Abi Waqqash adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang terkenal dengan keberaniannya dan keteguhan imannya. Ia lahir di Makkah sekitar tahun 595 M dari kabilah Bani Zuhrah, yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah ﷺ melalui ibunya, Aminah binti Wahb. Sejak muda, Sa’ad dikenal sebagai sosok yang tegas, pemberani, dan memiliki semangat juang yang tinggi. Ia termasuk orang ketujuh yang pertama kali memeluk Islam, menunjukkan keimanannya yang kuat meskipun harus menghadapi tekanan keras dari keluarganya dan masyarakat Quraisy.
Dalam perjalanan dakwah Islam, Sa’ad bin Abi Waqqash dikenal sebagai sahabat yang memiliki keahlian luar biasa dalam memanah. Ia adalah orang pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah untuk membela Rasulullah ﷺ. Ketika kaum Muslimin masih sedikit dan sering mendapat tekanan dari kaum musyrikin, keberanian Sa’ad menjadi simbol pengorbanan dan keteguhan hati para sahabat di awal Islam. Rasulullah ﷺ bahkan pernah berdoa khusus untuknya agar setiap panah yang dilepaskannya selalu tepat sasaran.
Sa’ad turut serta dalam banyak pertempuran besar bersama Nabi ﷺ, seperti Perang Badar, Uhud, dan Khandaq. Dalam setiap peperangan, ia selalu berada di barisan depan dan menunjukkan keberanian luar biasa. Ketika banyak pasukan Muslim mengalami kekacauan di medan Uhud, Sa’ad tetap teguh melindungi Rasulullah ﷺ dengan busur dan anak panahnya. Nabi ﷺ bahkan bersabda kepadanya, “Lemparlah, wahai Sa’ad! Semoga ayah dan ibuku menjadi tebusan untukmu,” sebuah kalimat kehormatan yang tidak pernah beliau ucapkan kepada sahabat lain.
Setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, Sa’ad tetap menjadi sosok penting dalam perluasan wilayah Islam. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, ia diangkat sebagai panglima perang dan memimpin pasukan Muslim dalam Pertempuran Qadisiyyah melawan Kekaisaran Persia. Dengan strategi dan keberaniannya, Sa’ad berhasil membawa kemenangan besar bagi kaum Muslimin dan membuka jalan bagi penaklukan Persia. Ia kemudian mendirikan kota Kufah yang menjadi pusat pemerintahan dan dakwah di Irak.
Sa’ad bin Abi Waqqash termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah ﷺ. Di masa fitnah antara kaum Muslimin, ia memilih untuk tidak berpihak dan menjaga perdamaian di antara umat. Ia wafat di Madinah sekitar tahun 674 M dalam usia sekitar 79 tahun. Kisah hidupnya menjadi teladan tentang keberanian, keikhlasan, dan keteguhan iman dalam menegakkan agama Allah, serta menjadi inspirasi bagi generasi Muslim sepanjang masa.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sa%27ad_bin_Abi_Waqqash