Berita / SAUDI SULAP SAMPAH JADI LISTRIK UNTUK TERANGI MASJIDILHARAM
06 Nov 2025

SAUDI SULAP SAMPAH JADI LISTRIK UNTUK TERANGI MASJIDILHARAM

Image SAUDI SULAP SAMPAH JADI LISTRIK UNTUK TERANGI MASJIDILHARAM News

Pemerintah Arab Saudi terus menunjukkan komitmennya dalam menyempurnakan layanan ibadah haji dan umrah melalui berbagai terobosan inovatif. Melampaui aspek manajemen jamaah, Kerajaan kini mentransformasi sampah menjadi sumber energi listrik dan air bersih untuk memenuhi kebutuhan jutaan jemaah di Tanah Suci.

Inovasi strategis ini dipresentasikan dalam Forum Riset Haji, Umrah, dan Kunjungan yang diselenggarakan di Madinah. Proyek ini merepresentasikan langkah progresif Arab Saudi dalam mewujudkan prinsip ekonomi sirkular yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Berdasarkan laporan Saudi Press Agency (SPA), proyek ini mengonversi sampah dari kawasan suci melalui teknologi insinerasi mutakhir. Proses ini tidak hanya meminimalisasi volume limbah, tetapi juga menghasilkan energi listrik serta air bersih yang dialokasikan untuk keperluan jemaah.

Dampak Signifikan: Konversi 20 Ribu Ton Sampah Menjadi Sumber Energi

Kajian yang dilakukan oleh tim akademisi Saudi mengungkap potensi luar biasa dari inisiatif ini. Setiap harinya, sekitar 20.000 ton sampah padat dan 550 ton lumpur berhasil diolah menjadi 12.546 megawatt-jam listrik serta 22 juta liter air yang telah melalui proses pemulihan.

Lebih lanjut, laporan SPA menyatakan, “Proyek ini berkapasitas mengurangi volume sampah hingga 90 persen dengan dukungan sistem pemantauan cerdas yang selaras dengan prinsip ekonomi sirkular. Pencapaian ini sejalan dengan visi Saudi 2030 dan menempatkan Dua Masjid Suci sebagai model global dalam tata kelola berkelanjutan.”

Dengan kapasitas produksi yang besar, inisiatif ini tidak sekadar menjadi solusi sanitasi, melainkan juga fondasi bagi sumber energi baru yang mendukung operasional ibadah bagi jutaan jemaah setiap musimnya.

Kecemerlangan Abadi Kota Suci

Setiap tahunnya, Arab Saudi menyambut kedatangan jutaan umat Muslim dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah umrah dan haji. Rangkaian ibadah ini berpusat di Masjidil Haram, Makkah—sebuah kompleks masjid terbesar di dunia yang senantiasa memancarkan cahaya.

Pemandangan malam di kota suci tersebut merefleksikan peran vital energi listrik dalam menciptakan atmosfer yang nyaman dan menunjang kekhusyukan beribadah. Menurut Otoritas Umum untuk Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, lebih dari 120.000 unit lampu menerangi seluruh area masjid, termasuk halaman, menara, dan atap. Selain itu, tidak kurang dari 6.900 lampu gantung besar serta lebih dari 500 unit lampu lainnya memperindah interior langit-langit dan dinding masjid. Ditambah dengan 1.000 lampu tambahan yang terpasang di pilar dan dinding eksterior, Masjidil Haram senantiasa memancarkan kecemerlangan.

Dengan tingkat konsumsi energi yang sangat besar, langkah strategis Arab Saudi dalam mengkonversi sampah menjadi listrik dan air bersih tidak hanya merepresentasikan kemajuan teknologi, tetapi juga merupakan perwujudan dari visi keagamaan dan komitmen keberlanjutan. Kerajaan ini bertekad menjadikan Makkah dan Madinah sebagai paradigma global dalam pengelolaan lingkungan dan energi yang berbasis spiritualitas.

Langkah visioner ini selaras dengan Visi Saudi 2030, yang menekankan modernisasi, efisiensi energi, dan tanggung jawab ekologis di seluruh sektor—termasuk di dalamnya penyelenggaraan pelayanan ibadah haji dan umrah. Melalui proyek-proyek semacam ini, Arab Saudi membuktikan bahwa pelayanan terhadap tamu-tamu Allah dapat berjalan selaras dengan inovasi hijau dan prinsip keberlanjutan global.

Whatsapp Chat Admin